Kamis, 22 Desember 2011

PERMOHONAN

Punya tugas-tugas, artikel pendidikan, pekerjaan rumah lama ataupun baru yang hanya menjadi milik anda?
Berbagilah kepada mereka yang membutuhkan :D

Teman teman yang budiman, saya punya mimpi untuk berbagi ilmu kepada mereka yang membutuhkan dengan apa yang telah kita buat atau dengan apa yang telah kita miliki sehingga saya membuat blog ini. Sebagai mana seperti namanya, blog ini berisi kumpulan tugas dan pekerjaan rumah para pemiliknya yang bersedia membaginya dengan saya. Dan jika anda memang punya mimpi yang sama dengan saya dan memiliki kesadaran untuk membagi apapun yang menjadi kekayaan intelektual anda. Maka dengan tidak mengurangi rasa hormat, bagilah kepada saya sedikit untuk dapat saya bagi kembali kepada yang membutuhkan :).

Tugas- tugas anda dapat dikirimkan ke : iki.ciptoro@gmail.com

Penting!
1. Tugas atau karya tulis ilmiah lain adalah karya anda sendiri dan bukan copy paste dari materi dimanapun. Resume atau ringkasan diperbolehkan, asal itu bukan jiplakan dengan menyebutkan sumber materi dan mencantumkan nama penyusun :D
2. Setiap karya yang ditampilkan yang bukan bukan karya saya atau tim akan mencantumkan nama penyusun untuk melindungi hak cipta. :D
3. Tidak ada publikasi data diri selain yang dibutuhkan dalam artikel yang dimuat.
4. Bilamana ada klaim atas karya yang dimuat, atau permasalahan terkait dengan artikel yang dimuat maka  silahkan hubungi tim melalui email diatas untuk menyeleseikanya. ^^
5. Kami tidak memberikan balas jasa apapun kepada pengirim artikel atas artikel yang dimuat, karena kami semua dalam tim melakunya dengan kesadaran :D, sebagaimana orang orang lain yang telah menyumbangkan karya mereka kepada kami.

Seperti kata pepatah : " Berbagilah maka itu kan menambah apa yang anda miliki", itulah prinsip kami sejak awal dalam menjalankan homework help. TERIMA KASIH




Minggu, 18 Desember 2011

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
Download disini


Bidang studi   : Penyakit Saluran Pernapasan 
Topik               : ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )
Sub topik         : ISPA pada Anak
Penyuluh         : YOGI HIDAYAT
Sasaran            : Ibu – ibu Rt 06/01 Munggang, Mojotengah
Hari / tanggal   : Kamis, 06 Januari 2011
Jam                  : 16.00 WIB
Waktu              : 15 menit
 tempat            : di rumah ibu Zaenab Rt 06/01 munggang, Mojotengah

 I.             TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) pada anak.  

 II.           TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
1.      Pengertian ISPA
2.      Etiologi ISPA
3.      Gejala ISPA
4.      Penanganan ISPA

 III.           MATERI
Terlampir

 IV.            METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab


V.            MEDIA
1.      Materi SAP
2.      Presentasi dengan LEMBAR BALIK


VI.            KEGIATAN PEMBELAJARAN

No
Waktu
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
1
2 menit
Pembukaan :
1.    Memberi salam
2.    Menjelaskan tujuan pembelajaran
1.  Menjawab salam
2.  Mendengarkan dan memperhatikan
2
7 menit
Pelaksanaan :
1.      Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1.      Pengertian ISPA
2.      Etiologi ISPA
3.      Gejala ISPA
4.      Penanganan ISPA
Menyimak dan mendengarkan
3
4 menit
Evaluasi :
Meminta kepada ibu – ibu untuk menjelaskan kembali atau menyebutkan :
1.      Pengertian ISPA
2.      Tanda bahaya ISPA
Bertanya dan menjawab pertanyaan
4
2 menit
Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
Menjawab salam










  VII.            EVALUASI
    Essay
Pertanyaan :
1.      Jelaskan apa  IBU ketahui ISPA  ?
2.      Sebutkan tanda bahaya ISPA ?
3.   Coba jelaskan dengan bahasa ibu sendiri Apa yang anda lakukan jika anak anda terkena ISPA  ?

   VIII.            DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-infeksi.html



          LAMPIRAN MATERI

ISPA pada Anak

1.         Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):  
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. 
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
2.         Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella, hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak – anak di bawah usia 2 tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.

3.         Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
  • Demam
  • Batuk
  • Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
  • Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
  • Suara serak
  • Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
  • Lesu, lemas
  • Sesak napas
  • Frekuensi napas cepat

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.
4.         Penanganan ISPA
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
  1. Istirahat yang cukup
  2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
  3. Berikan obat penurun panas bila demam
  4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
  5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
  6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
  7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
  1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
  2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
  3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
  4. Bibir berwarna kebiru-biruan
  5. Leher anak kaku
  6. Kesulitan menelan
  7. Muntah terus menerus
  8. Anak tampak sangat lemah

ASKEP ( Asuhan keperawatan) THT ( Telinga hidung dan tengorokan)

Download disini
A.    Pengertian
Ketidak mampuan telinga untuk mendengar yang disebabkan oleh berbagai factor, antara lain : akibat infeksi, Ca tulang pendengaran, penimbunan cairan, dll.  Ketulian dapat terjadi pada semua umur. Mulai dari bayi,  anak-anak, remaja, orang dewasa,  hingga orang tua.
Pada pokok pembahasan kali ini, ita akan mempelajari tetntang ketulian pada orang dewasa. Ketulian dua telinga orang dewasa merupakan ketidak mampuan yang sungguh mempengaruhi penderita maupun teman- temannya. Namun ketulian yang hanya mengenai satu telinga saja tidak menjadi masalah yang serius, sebab penderita akan belajar untuk menggunakan telinga yang masih sehat.

B.     Etiologi
Jenis ketulian pada orang dewasa:
1.      TULI KONDUKTIF

Tuli konduktif merupakan ganguan hantaran suara dari daun telinga ke foramen ovale yang  dapat terjadi pada telinga luar dan telinga dalam.
·         Etiologi pada telinga luar
1.      Penumpukan serumen
2.      Otitis eksterna kronika ( OEK ) yang menyebabkan liang telinga terisi nanah dan kotoran. Kadang kadang kulit telinga membengkak dan menyebabkan tuli konduktif.
·         Etiologi pada telinga tengah
Akibat dari infeksi, antara lain :
1.      Otitis media akuta supurativa ( OMAS ).
2.      Otitis media akuta sekretoria dapat terjadi setelah pilekMuara dari tuba eustachius menjadi udem sehingga tertutup, udara pada telinga tengah akan diabsorbsi sehingga cairan akan keluar dari mukosa secara efusi.
3.       Otitis media kronika supurative baik tipe biasa atau tipe yang berat akan merusak bagian bagian dari mekaniseme penghantar suara dan dapat menyebabkan ketulian.
Manifestasi klinis:
a.       Otosklerosis merupakan penyakit labirin bagian tulang.
b.      Trauma ( trauma kepala )


2.      TULI PERSEPTIF ( TULI SENSORINEURAL )
                  Tuli yang disebabkan oleh penyakit kohlea, saraf pendengaran atau otak. Seorang penderita dengan tuli perseptif pada kedua telinganya akan mengeluh tidak dapat mengerti dengan apa yang ornag lain katakana. Ia dapat mendengr suara tetapi semua kata kata terdengar campur aduk  sehingga dapat membingungkan.
                              Etiologi :
a.       Degenerasi
Presbikusis, atau ketulian pada orang usia lanjut disebabkan degenerasi sel rambut yang sensitif.  Ini merupakan penyebab tuli perseptif yang paling sering.
b.      Penyakit Meniere
Penggelembungan saluranendolimfatik karena adanya cairan dan menyebabkan kerusakan sel rambut. Ini dapapt menyebabkan ketulian perseptif pada kedua tyelinga.
c.       Trauma.
Mendengar nada yang tinggi yang lama akan dapat merusak sel rambut kohlea. Selain itu, karena fraktur dassar tengkorank yang mengenai temporal juga dapat merusak telinga bagian dalam.
d.      Gangguan Vaskuler
Tuli perseptif secara mendadak yang tidak diketahui penyebabnya. Namun diduga akibat sumbatan aliran darah ketelinga dalam.
e.       Infeksi
Radang telinga dalam karena kolesteatoma akan menyebabkan labirintis supurativa dengan destruksi total telinga dalam. Virus parotitis juga dapat menyebabkan eek yang sama.
f.       Tuli sensorineural
Dikarenakan penyakit pada saraf akustikus dan umumnya unilateral. Hal ini terjadi karena luka atau penekanan akibat tumor pada syaraf tersebut.




C.        MANIFESTASI KLINIS

-          Tuli konduktif:
               sinusitis akuta, sinusitis kronika atau dapat terjadi pada penderita karsinoma nasofaring, nyeri, stenosis, otorhea, gangguan pendengaran dll.

-          Tuli perspektif:
                        Mual, muntah, vertigo (ringan atau berat), nigtagmus, tuli saraf permanen dll.


  

PENATALAKSANAAN

1.      TULI KONDUKTIF
1.      Irigasi NaCl 0,9% untuk membersihkan serumen
2.      Alatt banru dengar atau stapedektomi
3.      Operasi reonstruksi tulanng pendengaran
4.      Rekonstuksi gendang telinga

2.      TULI PERSPEKTIF
1.      Alat bantu dengar (belum berat)
***tuli perspektif tidak dapat di sembuhkan.

**pencegahan: menggunakan alat pelindung telinga


  

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Nyeri b/d factor fisik dari infeksi telinga
Ket: sakiit berkurang atau hilang
Intervensi:
-          Kaji lokasi, intensitas dan frekuensi
-          Beri analgesic

2.      Ristti penyebaran infeksi
Ket: agar infeksi sistenik tidak terjadi
Intevensi:
-          Kaji riwayat otologo
-          Beri analgesic n antibiotic
-          Monitor ttv

3.      Kerusakan integritas kulit b/d penekanan pada kulit
Ket: integritas kulit utuh
Intervensi:
-          Kaji pina dan liang telinga oedema, eritema discharge
-          Irigasi telingan dan ber obat tetes telinga
-          Observasi aural discharge

4.      Gangguan sensori persepsi auditori b/d sumbatan liang telinga
Ket: hearing loss pulih/ stabil
Intervensi:
-          Kaji perbahan pendengaran
-          Bicara jelas tanpa berteriak.

   Disusun oleh : Yogi Hidayat, Semester III FIKES UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN, WONOSOBO, JAWATENGAH

DAFTAR PUSTAKA
Pracy, j. siegler, P.M. steil, 1983. Pelajaran ringkas telinga hidng tenggorokan, gramedia : Jakarta.