Kamis, 04 Maret 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION
Oleh : Dra. Siti Komsiah,M.Si


DESKRIPSI :

Sejarah perkembangan public Relation sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri pada umumnya, artinya sejak manusia ada, manusia butuh berkomunikasi, sejak itu pula PR itu telah ada. Namun penggunaan PR secara resmi baru dimulai pada abab 19. Artinya perkembangan PR sebagai ilmu dan sebagai seni ini sejalan dengan perkembangan manusia dan teknologi komunikasi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :

  1. Mengetahui sejarah perkembangan PR di dunia

  2. Mengetahui dan memahami penggunaan PR dalam kehidupan masyarakat

  3. Mengetahui beberapa kasus awal yang menumbuhkan perkembangan PR di Indonesia dan Dunia

  4. Mengetahui beberapa kasus yang diselesaikan dengan menggunakan jasa PR

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION





A. Pengantar
Mendengar kata PR biasanya kita kaitkan dengan kata Humas. Sedangakan kata Humas sendiri adalah kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat.  Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.  


B. Perkembangan Awal PR
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Dari situs – situs yang ditemukan oleh para arkeologis di Irak pada abad 18, tampak bahwa usaha melakukan hal ini sudah dilakukan. Pada masa Yunani dan di abad pertengahan masa kejayaan Romawi, ide mengenai "opini publik sudah muncul. Hal ini tampak pada slogan Vox Populi, Vox dei (the voice of the people is the voice of God). Public Relations sudah mulai digunakan berabad – abad lalu di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya konsep memerlukan pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi dan penyelaras anantara pemerintah dan rakyatnya.
Perkembangan PR sebagai ilmu mengalami perkembangan yang sesuai dengan perkembangan jamannya atau perkembangan masyarakat itu sendiri. Hal tersebut dalpat dilihat dalam prakteknya perkembangan PR setiap tahuunya mengalami perbedaan dan dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • PR event ( Propaganda, kampanye, penyuluhan mulai abab 17-PD I, II)

  • Press Release (mulai tahun 1920)

  • PR agency (mulai 1970)

  • PR Crisis (mulai 1980)

  • Repution Management (mulai 1990)
Pada bab 17, peekembangan PR hanya ditujukan dalam kehidupan politik, karena saat itu memang aktivitas komunikasi dan ilmu komunikasi banyak dipraktekan dalam kehidupan politik, dalam hal ini adalah mencari massa dengan cara berkampanye , propaganda termasuk untuk memeberikan penyuluhan, sehingga kalau dilihat dari model komunikasinya pada saat itu model komunikasi masih dilakukan dengan model komunikasi satu arah yaitu dari komunikator pada komunikan.
Selanjutnya mulai tahun 1920, PR bukan hanya digunakan untuk propaganda, kampanye dan penyuluhan saja, tapi karena perkembanagn masyarakat dan teknologi termasuk perkembangan politik sudah semakin membaik, maka aktivitas komunikasi dalam hal ini kegiatan PR sudah mulai dilakukan untuk press release, karena pada saat itu perkembangan media sudah mulai ada. Kalau dilihat dari model komunikasinya maka saat ini sudah bias dikatakan terjadi proses komunikasi dua arah (model komunikasi dua arah)
Perkembangan selanjutnya adalah menjelang tahun 1970, mulai ada PR agency yang berfungsi sebagai konsultan untuk menanggani masalah hubungan antara perusahaan dan khalayaknya. Selanjutnya PR memasuki dunia krisis karena saat itu sudah mulai muncul krisis-krisis management dan salah satu yang harus bertanggung jawab dalam menanggani masalah ini adalah PR salah satunya dengan menjaga image, menembalikan image dan membentuk image baru berkaitan dengan krisis management tersebut.
Perkembangan yang terakhir menjelang tahun 1990 adalah PR berfungsi menjalankan fungsi management yaitu reputasi management, dalam hal ini PR semakin komplek tugas, fungsi dan peranannya dalam hal membentuk, menjaga, dan memperbaiki image perusahaan.
B. Sejarah perkembangan PR dunia
Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.( Broom, 2000; 102).
Disamping Ivy leedbetter lee Masih ada beberapa tokoh PR seperti,
1.paul Garret
2.T.J Ross
3.Erik Johnson
4.Arthur W Page
5.Carl Byois
6.Verne Bernett
Selanjutnya berdasarkan sejarahnya perkembangan PR dapat kita lihat dalam periodesisasi tahun sebagai berikut.
Abad ke-19: PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900:     Publik masih dianggap bodoh
1900-1918:     Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945:     Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 :     Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 :     Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
                        fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu
                        banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 :    Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968:     Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
                        ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
                        Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979:    Publik dikembangkan di berbagai bidang,
                        pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990:     Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
                        perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :     a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
                                  sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasional
                                b. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasional
                               c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
C. Perkembangan PR di Indonesia
Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an dengan konsep yang berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Anantao dalam Public Relations In Asia an Anthology, Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004; 265)
Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Radio republik Indonesia juga merupakan lembaga yang mulai menggunakan dan memasukan humas dalam struktur organisasinya, lalu menerbitkan 3 majalah berkala untuk pegawai dan pendengarnya.
Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1952, PR mulai ada pada perusahaan minyak asing di Indonesia yaitu Stanvac Indonesia (milik Belanda-Amerika) menggunakan komunikasi PR untuk melalukan pendekatan dengan pemerintah indonesia, dilanjutkan oleh perusahaan minyak asing PTCaltex Pacipic Indonesia (modal Amerika) yang menggunakan aktivitas PR dalam kegiatanya.
Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun 1955, diikuti oleh Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang term kehumasan. Tahun 1962, merupakan cikal bakal pembentukan Humas secara Resmi melalui Presidium Kabinet perdana Mentri juanda. Selanjutnya Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah. Perkembangan humas di Indonesia selanjutnya adalah Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg disingkat BAKOR, selanjutnya sampai menjelang tahun 1970 pemahaman mengenai humas belum sepenuhnya diketahui sehingga banyak kesalah pahaman mengenai humas terutama mengeai fungsi, peranan dan tugasnya *.

Akhirnya menjelang pertengahan februari 1970 mulai ada titik terang karena departemen Penerangan mulai memunculkan direktorat hubungan masyarakat di bawah derolterat jenderal penerangan. Selanjutnya tahun 1971 pemerintah memunculkan Badan koordinasi humas pemerintah, dilanjutkan oleh terbentuknya PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia), lalu perkembangan selanjutnya adalah semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang memiliki devisi humas, dan munculnya biro konsultan PR yang klemudian membentuk Asosiasi perusahaan PR. Tercatat sebagai konsultan PR “Pertama” Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan publisitas dalam bentuk iklan

Pada Tahun1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15 Desember 1972. Pendirinya : Wardiman Djojonegoro,Marah Joenoes,Nana Sutresna,M Alwi,Dahlan,Feisal Tamim,Wisaksono Noerhadi,Imam Sarjono,Dengan ketuanya Marah Joenoes. Disamping itu juga tercatata sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia internasional.

Kemudian Tangal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah profesi Humas yg disebut APPRI ( Assosiasi Perusahaan Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yangbertujuan:
1.Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab sesuai dengan kode etik
2. Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR
3.Mengembangkan kepercayaan umum atas PR

Perkembangan menjelang tahun 1990 di Indonesia sudah menunujukan perkembangan yang baik,dimana sudah mulai terbentuk perhimpunan-perhimpuan dan asosiasi yang menunjukan adanya perhimpunan yang dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Misalnya saja pada tangal 27 Nopember 1995 Terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang.
Saat ini perkembangan kedudukan PR sudah semakin baik, bukan karena semakin banyaknya perusahaan yang memeiliki PR akan tetapi dalam kedudukanya PR di suatu perusahaan juga semakin membaik, hal ini bisa dilihat dari kedudukan dalam PR sudah pada top managemen, artinya mereka memiliki fungsi yang baik dan diperlukan dalam kaitanya pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.  
D. Perkembangan Praktek PR
Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa Public Relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade Korea Selatan, Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988,dll. Olimpiade yang diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa konsultan PR. Olimpiade adalah suatu event international yang waktu ini masih sangat greget dimana seluruh perhatian orang tertuju ke sana. Sebagai tuan rumah Korea Selatan ingin bangkit menunjukkan eksitensi dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah membuka pasar di dunia untuk memasarakan produk – produknya.
Glasnost dan Perestroika merupakan kampanye PR dalam karya politik sebuah negara. Untuk mengubah negaranya, Michael Gorbachev melontarkan konsep ini untuk mengubah persepsi dunia tentang Uni Soviet dan membuka bangsanya bagi dunia luar.
Kasus – kasus tersebut adalah kasus – kasus yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu. Sementara ini masih hangat di tahun 2000 an pada saat negara – negara di Asia terjadi krisis SARS, Hongkong dan Singapura menangani khusus pemulihan citra wisata negaranya dengan menyewa seorang konsultan PR.
Di Indonesia sendiri banyak kasus-kasus yang berkembang yang berkaitan denga fungsi PR dalam menjalankan fungsi management, mulai dari masalah membentuk image, mengembalikan image damapi dengan menanggani krisis yang ada dalam managementnya.
Dari kasus – kasus yang ada sebetulnya tampak bahwa PR adalah sebuah fungsi komunikasi yang terencana, tetapi memang kenyataannya masih banyak salah pandang mengenai hal ini.
MENYELIDIKI TANTANGAN-TANTANGAN UNTUK TRANSFORMASI KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TENTANG HAK-HAK/ KEMAKMURAN PEKERJA
Mengelola perubahan organisasional di afrika selatan
Disusun Oleh : CIPTORO (06.230.0063)SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK)
WIDYA PRATAMA PEKALONGAN 2009
Hal yang bisa kami tanggap adalah tujuan dari karangan ini adalah untuk menyelidiki/ memeriksa pengelolaan dari kemakmuran pekerja.di setiap lapisan, berlawanan dengan latar belakang dari complexsitas masyarakat afrika selatan. Dengan mempertimbangkan tentang bagimana norma-norma yang ideal dari merubah bentuk komunikasi yang bisa digunakan, dengan tujuan untuk menjembatani perbedaan yang jelas antara agenda pengembangan pemerintah dan pendapat negative masyarakat tentang kemakmuran pekerja dilihat dari suatu sudut pandang, dan usaha perubahan dalam perusahaan yang lainya. hasil kumpulan dari bukti data-data nyata. Wawancara- wawancara semi-struktur digunakan untuk pengumpulan data di setiap pendekatan.Karangan ini menunjukan sindiran untuk komunikasi kemakmuran/kelaykan pekerja yang kompleksitas di afrika selatan, termasuk nilai strategis dari komunikasi. Ini menunjukan bahwa komunikasi internal tidaklah menerima banyak perhatian sebagaimana dari kamunikasi external. Lagipula, beberapa pedoman para pemimpin organisasi( termasuk pelaksanaan strategi di EE) melihat komunikasi sebagai alat siasat dan tidak sebagai setrategi, dengan demikian kegagalan untuk menyadari tanggung jawab dari para pemimpin mereka, atau masalah alami dari perubahan komunikasi. Temuan ini menguatkan keinginan untuk cara pemeliharaan yang baru dari para pemimpin perubahan yang bisa terkonsep dan pada kenyataannya mampu pengendalikan masyarakat dan perusahaan yang kacau melingkupi komunikasi kemakmuran kerja dalam perubahan kepemimpinan in afrika selatan.

Mengingat bahwa afrika selatan adalah negara yang pernah menganut system politik berdasarkan rasial, yang membedakan mana membedakan dengan jelas hak dan kesempatan antar individu tiap tiap ras maka tak heran memunculkan berbagai permasalahan khususnya yang dibahas disini tentang kesejahteraan ataupun kemakmuran pekerja dan karyawan disana.kesejahteraan pekerja yang berbeda ras antar pekerja dalam sebuah ruang lingkup pekerjaa yang sama yang menimbulkan suatu permasalahan kehawatiran akan kesempatan berkembang khususnya dalam peusahaan atau organisasi multi ras. Dimana suatu ras tertentu dibatasi haknya dalam berusaha juga berkembang dalam organisasi atau perusahaan , khusunya yang tertindas disini adalah kaum kulit hitam yang walaupun mayoritas tetapi kalah dengan kam kulit putih afrika selata. Setelah adanya regulasi baru yang telah cukup lama diberlakukan yang mendukung persamaan hak dan ksempatan bagi semua ras dan golongan untuk mendapatkan kesetaraan pekerjaan pada tahun 2003, sehingga menyebabkan semakin perusahaan yang memiliki karyawan yang multi ras didalam anggotanya.ternyata persoalan rasial tidak dapat dihilangkan begitu saja, pendiskriminasian suatu ras yang terlampau lama menyebabkan seperti tetap terbelahnya ras golongan tersebut kedalam kelompoknya. Masalah timbul dikarenakan tuntutan akan kesejahteraan pekerja disandung kesinisan ataupun penolakan atas sebagian golongan.ataupu akan kecemburuan dari golongan tertentu akan golongan lain dalam perusahaan yang harusnya salaing bekerja sama yang mana multi ras dan level.

Berdasarkan permasalahan diatas dibutuhkanya suatu cara untuk dapat menyatukan golongan golongan tersebut, khususnya yang terkait dengan masalah cara kepemimpinan yang tepat yang harus diambil dalam menghadapi persoalan yang demikian tersebut.langkah para eksekutif dalam menjembatani masalah supaya mencapai tujuan,ada beberapa poin pokok yang bias kami ambil antara lain:


  • Terlalu bakunya strategi system komunikasi adalah tidak sesuai
Seharusnya strategi komunikasi fleksibel sehingga dapat mengakomodasi semua golongan ,bukan hanya baku untuk dan pada satu bagian atau golongan.strategi seperti strategi diberikanya system kenaikan ksempatan jabatan dan keamanan kerja kepada karyawan ,bukan hanya tuntutan akan hasil dari pekerjaan tapi kesejah teraan karyawan juga dipikirkan.


  • Dibutuhkanya tatacara komunikasi yang baru dari para pemenang kendali perusahaan kepada para bawahan.
Dibutuhknya suatu tata cara komunikasi yang baik antar pimpinan dan bawahan ,manajemen dengan pihak pihak terkait perusahaan dan menjadikanya komunikasi mitra kerja bukan bawahan dan atasan atau manajemen eksekutif dengan karyawan umum.dengan tata cara komunikasi yang baik ,tuntutan dan harapan dari masing masing pihak dapat disalurkan secara tepat. Juga transparansi dari pihak pihak komunikasi yang melakukanya.


  • Dibutuhkanya Suatu cara perubahan kepeminpinan baru
Cara kepemimpinan yang dapat menfasilitasi komunikasi dengan baik kepada semua pihak pada semua bidang aspek organisasi. Sehingga kepemimpinan dapat menjembatani persoalan diatas dan harus mampu mencapaikan kesejahteraan kepada pegawai/karyawan sebagai salah satu tugasnya sebagai pemimpin.bukan hanya mencapai tujuan organisasi organsasi secara umum. Merubah paradigma bahwa peminpin hanya menuju pada titik sukses organisasi sebagai satu satunya pokok tujuan tugasnya tanpa meperdulikan aspek terkait pencapapain tujuan seperti pegawai adalah hal kunci.karena tujuan tercapai juga dikarenakan campur tangan dan jasa dari berbagai pihak.


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
  • Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
  1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
  2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer


Fokus Awal Pada Data

Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
  1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
  2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  3. Menangani data rinci
  4. Berfokus historis
  5. Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

- Spesialis Informasi

- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
  1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
  2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
  • informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
  • Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
  1. Sistem Akuntansi Biaya
  2. Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
  • adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
  1. Analisa Perilaku
  2. Metode kuantitatif
  3. Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
PENDAPAT UMUM
DAN PELIPUTAN ASPIRASI MASYARAKAT
A. OPINI PUBLIK
1. Pengertian Opini Publik
Seperti ilmu sosial lainnya, definisi opini publik (pendapat umum) sulit untuk dirumuskan secara lengkap dan utuh. Ada berbagai definisi yang muncul, tergantung dari sisi mana kita melihatnya :
Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (William G. Summer). Di sini kekuatan bukan berasal dari pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.
Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).
Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob)
Sekalipun untuk keperluan teoritik dikenal adanya tiga pendekatan diatas, dalam prakteknya opini publik tidak bisa dipahami hanya dengan menggunakan satu pendekatan saja. Opini publik hanya terbentuk bila ada informasi yang memadai dan warga masyarakat bereaksi terhadap isu tersebut.
Opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
    1. dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata
    2. dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, dan reaksi itu diungkapkan
    3. masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan
    4. dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi
    5. yang menjadi opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat
    6. opini publik membuka kemungkinan adanya tanggapan
    7. partisipasi anggota masyarakat sebatas kepentingan mereka, terutama yang terancam.
    8. memungkinkan adanya kontra-opini.
2. Proses Pembentukan Opini Publik
Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu :
    1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
    2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif
    3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
    4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Selain itu, opini publik muncul karena adanya isu yang kontroversial. George Carslake Thompson mengemukakan bahwa publik tertentu yang menghadapi isu yang kontroversial dapat mengeluarkan reaksi yang berbeda-beda sehingga menimbulkan kondisi yang juga berlainan. Perbedaan itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu :
    1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.
    2. Perbedaan perkiraan tentang cara mencapai tujuan.
    3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.
Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan adanya empat tahap terbentuknya opini publik :
    1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak
    2. Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda.
    3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti politisi atau akademisi
    4. Mendapat perhatian pers hingga informasi dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui khalayak.
Seorang sosiolog dan ahli komunikasi Jerman, Ferdinand Tonnies, juga mengemukakan tiga tahap pembentukan opini publik berikut ini :
    1. Luftartigen Position, yaitu posisi bagaikan angin yang merupakan tahap masukan yang masih semrawut
    2. Fleissigen Position, yaitu tahap pembicaraan yang mulai terarah untuk membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Pada tahap ini isu bisa disetujui bisa juga tidak.
    3. Festigen Position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota kelompok dari tahap-tahap sebelumnya.
Opini publik sudah terbentuk jika pendapat yang semula dipertentangkan sudah tidak lagi dipersoalkan. Dalam hal ini tidak berarti bahwa opini publik merupakan hasil kesepakatan mutlak atau suara mayoritas setuju, karena kepada para anggota diskusi memang sama sekali tidak dimintakan pernyataan setuju. Opini publik terbentuk jika dalam diskusi tidak ada lagi yang menentang pendapat akhir karena sudah berhasil diyakinkan atau mungkin karena argumentasi untuk menolak sudah habis.
Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :
    1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik
    2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan
    3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki
    4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan
    5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Publik
Opini publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
                              1. Pendidikan
Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
2. Kondisi Sosial
Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
3. Kondisi Ekonomi
Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
4. Ideologi
Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideologi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
5. Organisasi
Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
6. Media Massa
Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.
4. Hukum Pembentukan Opini Publik
Leonard Doob mengidentifikasikan ciri-ciri sikap yang dimiliki rakyat. Ia mendasarkan kesimpulan ini berdasarkan hasil penelitian pada polling tahun 1939-1941 di Amerika Serikat. Hukum yang dirumuskan dari jalan pikiran Hadley Cantrill ini, masih sangat relevan untuk diketengahkan pada masa sekarang ini.
  1. Pendapat bisa sangat sensitif terhadap beberapa masalah
      2.  Kejadian luar biasa dapat membuat orang berubah pendapat dari ekstrim yang satu ke ekstrim yang lain.
      3. Pendapat lebih banyak dipengaruhi oleh kejadian daripada kata-kata.
      4. Pernyataan yang diberikan secara lisan akan mempunyai pengaruh jika opini masih samar-samar.
      5. Pendapat umum tidak bersifat menghindari masalah, tapi memberikan reaksi.
      6. Suatu pendapat biasanya dikombinasikan dengan kepentingan pribadi.
      7. Jika kepentingan pribadi ikut terlibat, maka pendapat yang bersangkutan akan sukar diubah.
      8. Partisipasi pendapat muncul jika kepentingan pribadi terancam.
      9. Jika kepentingan pribadi terlibat, maka (dalam masyarakat demokratis) pendapat umum mendahului sikap resmi pemerintah.
      10. Jika suatu pendapat (meski didukung mayoritas kecil) tidak didukung oleh kenyataan, maka pendapat umum mudah berubah.
      11. Pada saat masyarakat mengalami krisis, mereka akan loyal dan bersedia menderita jika mereka masih memiliki kepercayaan kepada pimpinannya. Tapi begitu kepercayaan tidak ada lagi, maka toleransi pun hilang.
      12. Pendapat umum akan lebih toleran terhadap kritik atas dirinya jika mereka merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
      13. Orang akan mempunyai lebih banyak pendapat tentang tujuan suatu tindakan ketimbang cara mencapai tujuan.
      14. Jika suatu pendapat umum lebih dipengaruhi oleh keinginan daripada volume informasi, maka ia akan mudah berubah.
      15. Dalam masyarakat yang demokratis, pendapat umum sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan volume informasi.
      16. Dimensi psikologis dalam suatu opini mempunyai peranan penting dalam hal pengarahan, intensitas dan kedalaman.
      17. Walaupun pendapat umum selalu bersesuaian, banyak hal yang tidak bersesuaian akan lebih jelas kebenarannya apabila cara berpikir diteliti dan prinsip-prinsip penilaian telah ditemukan da daripadanya opini khusus tersimpulkan.
B. PELIPUTAN ASPIRASI MASYARAKAT
Dalam sistem komunikasi politik tidak akan terlepas dari dua suasana kehidupan komunikasi yang berada pada pemerintahan dan pada masyarakat. Suasana kehidupan pemerintah dikenal dengan Suprastruktur politik dan suasana kehidupan politik di masyarakat dikenal dengan Infrastruktur politik. Kedua suasana ini mempunyai hubungan saling mempengaruhi.
Suprastruktur politik menjalankan komunikasi politik melalui jalur resmi. Sedangkan Infrastruktur politik secara generik dikualifikasikan kedalam beberapa kelompok, yaitu :
  1. partai politik
  2. kelompok kepentingan
  3. kelompok penekan
  4. sarana komunikasi politik yaitu media massa
  5. tokoh politik.
Secara tidak langsung kelompok-kelompok ini berpotensi mempengaruhi keabsahan suprastruktur, mereka dapat mempengaruhi kebijaksanaan yang terkait dengan kehidupan masyarakat dan Negara. Kelompok ini juga selalu menginginkan aspirasi, ide dan cita-cita mereka untuk dijadikan sebagai bagian dari kebijaksanaan suprastruktur politik dalam hal ini kebijaksanaan pemerintah.
Dalam konteks politik dan pemerintahan, aspirasi masyarakat diartikan sebagai kehendak masyarakat.
Berdasarkan kepentingan dan kebutuhan, aspirasi masyarakat dapat berbentuk aspirasi ekonomi, politik, pemerintahan, pembangunan, hukum, pertahanan dan keamanan, keadilan dan lain-lain.
Berdasarkan subyeknya, aspirasi masyarakat dapat dikelompokkan sebagai aspirasi individu, keluarga, kelompok, partai, organisasi, paguyuban dan aspirasi masyarakat (rakyat).
Cara mengungkapkan aspirasi masyarakat dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengungkapan aspirasi secara langsung dapat dilakukan melalui tatap muka, tertulis (saran, usul, kritikan, pernyataan) atau gerakan masyarakat (demonstrasi, unjuk rasa, rapat umum). Sedangkan pengungkapan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan pendapat melalui media massa (cetak, elektronik), selebaran, spanduk dan lain- lain.
Proses peliputan aspirasi masyarakat dilakukan melalui tahapan berikut :
    1. Mengidentifikasi masalah
    2. Membandingkan antara identifikasi dengan kebijakan, pelayanan dan hasil penyelenggaraan pemerintahan.
    3. Menentukan sikap tentang perlu tidaknya peliputan
    4. Memilih cara peliputan
Adapun cara peliputan aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan cara :
    1. Wawancara
    2. Angket atau sensus
    3. Pengamatan
    4. Penyelidikan
    5. Penelitian
    6. Temu wicara
    7. Polling
Yogyakarta, 3 Januari 2008
Bambang W. Nugroho,
meringkas dari beberapa artikel tentang Opini Publik

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

1. Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

2. Pengertian SI
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

3. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.

4. Pengertian SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi : mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan : menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen : yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
5. Cara Kerja SIA
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
6. Manfaat SIA
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
7. Pemakai SIA
  • Pihak ekstern
– Para langganan
– Para leveransir (supplier)
– Para pemegang saham (stockholder)
– Para pegawai
– Para pemberi pinjaman
– Instansi Pemerintah
  • b. Pihak Intern
SIA menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.