Kamis, 04 Maret 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION
Oleh : Dra. Siti Komsiah,M.Si


DESKRIPSI :

Sejarah perkembangan public Relation sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri pada umumnya, artinya sejak manusia ada, manusia butuh berkomunikasi, sejak itu pula PR itu telah ada. Namun penggunaan PR secara resmi baru dimulai pada abab 19. Artinya perkembangan PR sebagai ilmu dan sebagai seni ini sejalan dengan perkembangan manusia dan teknologi komunikasi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :

  1. Mengetahui sejarah perkembangan PR di dunia

  2. Mengetahui dan memahami penggunaan PR dalam kehidupan masyarakat

  3. Mengetahui beberapa kasus awal yang menumbuhkan perkembangan PR di Indonesia dan Dunia

  4. Mengetahui beberapa kasus yang diselesaikan dengan menggunakan jasa PR

SEJARAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION





A. Pengantar
Mendengar kata PR biasanya kita kaitkan dengan kata Humas. Sedangakan kata Humas sendiri adalah kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat.  Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.  


B. Perkembangan Awal PR
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Dari situs – situs yang ditemukan oleh para arkeologis di Irak pada abad 18, tampak bahwa usaha melakukan hal ini sudah dilakukan. Pada masa Yunani dan di abad pertengahan masa kejayaan Romawi, ide mengenai "opini publik sudah muncul. Hal ini tampak pada slogan Vox Populi, Vox dei (the voice of the people is the voice of God). Public Relations sudah mulai digunakan berabad – abad lalu di Inggris. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya konsep memerlukan pihak ketiga sebagai fasilitator komunikasi dan penyelaras anantara pemerintah dan rakyatnya.
Perkembangan PR sebagai ilmu mengalami perkembangan yang sesuai dengan perkembangan jamannya atau perkembangan masyarakat itu sendiri. Hal tersebut dalpat dilihat dalam prakteknya perkembangan PR setiap tahuunya mengalami perbedaan dan dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • PR event ( Propaganda, kampanye, penyuluhan mulai abab 17-PD I, II)

  • Press Release (mulai tahun 1920)

  • PR agency (mulai 1970)

  • PR Crisis (mulai 1980)

  • Repution Management (mulai 1990)
Pada bab 17, peekembangan PR hanya ditujukan dalam kehidupan politik, karena saat itu memang aktivitas komunikasi dan ilmu komunikasi banyak dipraktekan dalam kehidupan politik, dalam hal ini adalah mencari massa dengan cara berkampanye , propaganda termasuk untuk memeberikan penyuluhan, sehingga kalau dilihat dari model komunikasinya pada saat itu model komunikasi masih dilakukan dengan model komunikasi satu arah yaitu dari komunikator pada komunikan.
Selanjutnya mulai tahun 1920, PR bukan hanya digunakan untuk propaganda, kampanye dan penyuluhan saja, tapi karena perkembanagn masyarakat dan teknologi termasuk perkembangan politik sudah semakin membaik, maka aktivitas komunikasi dalam hal ini kegiatan PR sudah mulai dilakukan untuk press release, karena pada saat itu perkembangan media sudah mulai ada. Kalau dilihat dari model komunikasinya maka saat ini sudah bias dikatakan terjadi proses komunikasi dua arah (model komunikasi dua arah)
Perkembangan selanjutnya adalah menjelang tahun 1970, mulai ada PR agency yang berfungsi sebagai konsultan untuk menanggani masalah hubungan antara perusahaan dan khalayaknya. Selanjutnya PR memasuki dunia krisis karena saat itu sudah mulai muncul krisis-krisis management dan salah satu yang harus bertanggung jawab dalam menanggani masalah ini adalah PR salah satunya dengan menjaga image, menembalikan image dan membentuk image baru berkaitan dengan krisis management tersebut.
Perkembangan yang terakhir menjelang tahun 1990 adalah PR berfungsi menjalankan fungsi management yaitu reputasi management, dalam hal ini PR semakin komplek tugas, fungsi dan peranannya dalam hal membentuk, menjaga, dan memperbaiki image perusahaan.
B. Sejarah perkembangan PR dunia
Pada perkembangannya konsep Public Relations di Amerika dimulai sekitar tahun 1900 an yang dipelopori oleh Ivy Lee dengan " The Declaration of Principles". Ivy Lee dianggap sebagai " the father of Public Relations" karena deklarasi asasnya itu, meskipun demikian sebetulnya konsep Public Relations di Amerika sudah ada sejak tahun 1850.( Broom, 2000; 102).
Disamping Ivy leedbetter lee Masih ada beberapa tokoh PR seperti,
1.paul Garret
2.T.J Ross
3.Erik Johnson
4.Arthur W Page
5.Carl Byois
6.Verne Bernett
Selanjutnya berdasarkan sejarahnya perkembangan PR dapat kita lihat dalam periodesisasi tahun sebagai berikut.
Abad ke-19: PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan  Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900:     Publik masih dianggap bodoh
1900-1918:     Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945:     Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 :     Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 :     Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
                        fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu
                        banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 :    Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968:     Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
                        ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
                        Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979:    Publik dikembangkan di berbagai bidang,
                        pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990:     Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
                        perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :     a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
                                  sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasional
                                b. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasional
                               c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
C. Perkembangan PR di Indonesia
Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an dengan konsep yang berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Anantao dalam Public Relations In Asia an Anthology, Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004; 265)
Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Radio republik Indonesia juga merupakan lembaga yang mulai menggunakan dan memasukan humas dalam struktur organisasinya, lalu menerbitkan 3 majalah berkala untuk pegawai dan pendengarnya.
Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1952, PR mulai ada pada perusahaan minyak asing di Indonesia yaitu Stanvac Indonesia (milik Belanda-Amerika) menggunakan komunikasi PR untuk melalukan pendekatan dengan pemerintah indonesia, dilanjutkan oleh perusahaan minyak asing PTCaltex Pacipic Indonesia (modal Amerika) yang menggunakan aktivitas PR dalam kegiatanya.
Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun 1955, diikuti oleh Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang term kehumasan. Tahun 1962, merupakan cikal bakal pembentukan Humas secara Resmi melalui Presidium Kabinet perdana Mentri juanda. Selanjutnya Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah. Perkembangan humas di Indonesia selanjutnya adalah Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg disingkat BAKOR, selanjutnya sampai menjelang tahun 1970 pemahaman mengenai humas belum sepenuhnya diketahui sehingga banyak kesalah pahaman mengenai humas terutama mengeai fungsi, peranan dan tugasnya *.

Akhirnya menjelang pertengahan februari 1970 mulai ada titik terang karena departemen Penerangan mulai memunculkan direktorat hubungan masyarakat di bawah derolterat jenderal penerangan. Selanjutnya tahun 1971 pemerintah memunculkan Badan koordinasi humas pemerintah, dilanjutkan oleh terbentuknya PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia), lalu perkembangan selanjutnya adalah semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang memiliki devisi humas, dan munculnya biro konsultan PR yang klemudian membentuk Asosiasi perusahaan PR. Tercatat sebagai konsultan PR “Pertama” Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan publisitas dalam bentuk iklan

Pada Tahun1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15 Desember 1972. Pendirinya : Wardiman Djojonegoro,Marah Joenoes,Nana Sutresna,M Alwi,Dahlan,Feisal Tamim,Wisaksono Noerhadi,Imam Sarjono,Dengan ketuanya Marah Joenoes. Disamping itu juga tercatata sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia internasional.

Kemudian Tangal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah profesi Humas yg disebut APPRI ( Assosiasi Perusahaan Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yangbertujuan:
1.Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab sesuai dengan kode etik
2. Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR
3.Mengembangkan kepercayaan umum atas PR

Perkembangan menjelang tahun 1990 di Indonesia sudah menunujukan perkembangan yang baik,dimana sudah mulai terbentuk perhimpunan-perhimpuan dan asosiasi yang menunjukan adanya perhimpunan yang dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Misalnya saja pada tangal 27 Nopember 1995 Terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang.
Saat ini perkembangan kedudukan PR sudah semakin baik, bukan karena semakin banyaknya perusahaan yang memeiliki PR akan tetapi dalam kedudukanya PR di suatu perusahaan juga semakin membaik, hal ini bisa dilihat dari kedudukan dalam PR sudah pada top managemen, artinya mereka memiliki fungsi yang baik dan diperlukan dalam kaitanya pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.  
D. Perkembangan Praktek PR
Dari hari ke hari PR di Indonesia mulai berkembang seiring dengan perkembangan PR di dunia atau Asia. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen PR disebutkan bahwa Public Relations digunakan untuk kepentingan usaha dalam bentuk seperti Olimpiade Korea Selatan, Glassnot Perestroika, Kasus Lemak Babi 1988,dll. Olimpiade yang diselenggarakan oleh tuan rumah Korea Selatan di tahun 1988 menggunakan salah satu jasa konsultan PR. Olimpiade adalah suatu event international yang waktu ini masih sangat greget dimana seluruh perhatian orang tertuju ke sana. Sebagai tuan rumah Korea Selatan ingin bangkit menunjukkan eksitensi dirinya yang memang salah satu keinginannya adalah membuka pasar di dunia untuk memasarakan produk – produknya.
Glasnost dan Perestroika merupakan kampanye PR dalam karya politik sebuah negara. Untuk mengubah negaranya, Michael Gorbachev melontarkan konsep ini untuk mengubah persepsi dunia tentang Uni Soviet dan membuka bangsanya bagi dunia luar.
Kasus – kasus tersebut adalah kasus – kasus yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu. Sementara ini masih hangat di tahun 2000 an pada saat negara – negara di Asia terjadi krisis SARS, Hongkong dan Singapura menangani khusus pemulihan citra wisata negaranya dengan menyewa seorang konsultan PR.
Di Indonesia sendiri banyak kasus-kasus yang berkembang yang berkaitan denga fungsi PR dalam menjalankan fungsi management, mulai dari masalah membentuk image, mengembalikan image damapi dengan menanggani krisis yang ada dalam managementnya.
Dari kasus – kasus yang ada sebetulnya tampak bahwa PR adalah sebuah fungsi komunikasi yang terencana, tetapi memang kenyataannya masih banyak salah pandang mengenai hal ini.

0 comments:

Posting Komentar