SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
Download disini
Bidang studi : Penyakit Saluran Pernapasan
Topik
: ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )
Sub topik :
ISPA pada Anak
Penyuluh : YOGI HIDAYAT
Sasaran
: Ibu – ibu Rt 06/01
Munggang, Mojotengah
Hari / tanggal : Kamis, 06 Januari 2011
Jam
: 16.00 WIB
Waktu
: 15
menit
tempat
: di rumah ibu Zaenab Rt 06/01
munggang, Mojotengah
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
diharapkan ibu dapat memahami dan mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran
Pernapasan Akut ) pada anak.
II.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
ibu dapat menjelaskan kembali :
1.
Pengertian
ISPA
2.
Etiologi ISPA
3.
Gejala ISPA
4.
Penanganan ISPA
III.
MATERI
Terlampir
IV.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
V.
MEDIA
1. Materi SAP
2. Presentasi dengan LEMBAR
BALIK
VI.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
1
|
2 menit
|
Pembukaan :
1. Memberi salam
2. Menjelaskan
tujuan pembelajaran
|
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan dan memperhatikan
|
2
|
7 menit
|
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan
materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
Materi :
1.
Pengertian ISPA
2.
Etiologi ISPA
3.
Gejala ISPA
4.
Penanganan ISPA
|
Menyimak dan mendengarkan
|
3
|
4 menit
|
Evaluasi :
Meminta kepada ibu – ibu untuk menjelaskan kembali atau
menyebutkan :
1.
Pengertian ISPA
2.
Tanda bahaya ISPA
|
Bertanya dan menjawab pertanyaan
|
4
|
2 menit
|
Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
|
Menjawab salam
|
VII.
EVALUASI
Essay
Pertanyaan :
1.
Jelaskan apa IBU ketahui ISPA ?
2.
Sebutkan tanda
bahaya ISPA ?
3. Coba jelaskan
dengan bahasa ibu sendiri Apa yang anda lakukan jika anak anda terkena
ISPA ?
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-infeksi.html
LAMPIRAN MATERI
ISPA pada Anak
1.
Pengertian
ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi
saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa
Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur
yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):
Infeksi adalah masuknya kuman atau
mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan
gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai
dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga
telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan
bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan
organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk
dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang
berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan
proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA
proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran
pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri,
virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).
2.
Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200
jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebabnya antara lain genus
streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella, hokinebacterium. Virus
penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan virus yang paling
sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan masuk dan
menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak – anak di bawah usia 2 tahun
yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke
musim hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain
yang diperkirakan berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah
rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi
lingkungan.
3.
Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
- Demam
- Batuk
- Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
- Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
- Suara serak
- Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
- Lesu, lemas
- Sesak napas
- Frekuensi napas cepat
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai
5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi
buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan
adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari
setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur,
mengi, demam dan dingin.
4.
Penanganan ISPA
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara
umum:
- Istirahat yang cukup
- Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak
batuk dan demam
- Berikan obat penurun panas bila demam
- Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk
menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci
tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup
kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.
- Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter.
Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan
bakteri terhadap antibiotik tersebut.
- Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak.
Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut
apabila akan diberikan pada anak anda
- Kenali tanda-tanda gawat darurat .
Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:
- Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
- Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti
merintih (grunting)
- Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam
bila anak bernapas
- Bibir berwarna kebiru-biruan
- Leher anak kaku
- Kesulitan menelan
- Muntah terus menerus
- Anak tampak sangat lemah
0 comments:
Posting Komentar